Selasa, 07 Februari 2017

PEMODELAN ANIMASI 3 DIMENSI



Teknik Pemodelan Animasi 3 Dimensi

Teknik modeling 3 dimensi secara umum dibedakan menjadi 3 macam. Yaitu:

·  Primitive Modeling (Constructive Solid Geometry, Polygonal)
Sering disebut dengan primitive modeling, merupakan salah satu teknik dasar teknik pemodelan 3D. Modeling dibuat dari objek dasar primitive yang sudah ada seperti kubus, bola, silinder, dsb. Pada semua modeling dikenal istilah vertices (vertex/titik), edge (garis), dan face (bidang). Vertex jika disambungkan akan membentuk sebuah edge, sehingga jika disambungkan dengan edge lain dapat membentuk sebuah face (bidang). Dalam pemodelan Primitive, vertex, edges maupun face inilah yang dimodifikasi ukurannya. Hampir tidak ada modifikasi pada vertex secara mendetail pada pemodelan ini, jadi hanya merubah ukuran dan posisi saja, Contoh hasil pemodelan ini misalnya meja, kursi/sofa, vas bunga, gelas, dan sejenisnya, bahkan karakter hidup seperti manuasia di atas yang sangat sederhana bisa dibuat. Jika kita melakukan perubahan pada detail vertex pada obyek tersebut meskipun itu hanya sebuah vas bunga, sesungguhnya kita sudah menerapkan pemodelan Nurbs. 


·  Nurbs Modeling (Implicit Surfaces, Curve Modeling)
Merupakan teknik pemodelan yang menggunakan perhitungan matematika. Biasanya menggunakan curve. Pada pemodelan ini vertex-vertex memegang peranan penting dalam membentuk sebuah karakter, karena ini posisi dan jumlah vertex akan diposisikan sedemikian rupa membentuk sebuah jaringan yang melingkupi setiap bagian obyek karakter animasi yang hendak dibentuk. Pemodelan ini lebih logis dan disukai karena dapat membentuk struktur syaraf yang sesuai dengan antomi tubuh manusia, sehingga dalam penganimasiannya nanti, pergerakan (misalnya mimik muka) dapat saling terkait dan cenderung sesuai. Contoh penerapan pemodelan ini lebih cocok digunakan untuk membentuk obyek karakter yang memiliki susunan syaraf yang teratur, jelas, dan terstruktur. Misalnya wajah manusia yang memiliki susunan syaraf yang teratur dan saling terhubung. Hal tersebut dapat kita cermati pada bagian detail mata, hidung, mulut, telinga dan seterusnya. Bahkan kita juga dapat memanfaatkan tehnik ini untuk membuat bagian desain mobil antik yang bentuknya unik dan berliku-liku.


·  Sculpting Modeling (Subdivision Surface)
Tehnik ini terinspirasi dari seni pahat patung. Bagian obyek yang terbentuk dari vertex dan egde yaitu berupa face, akan dipahat sehingga membentuk obyek karakter animasi yang dikehendaki.
Teknik ini pertama kali dikenalkan oleh Ed-Catmull dan Clark dari Pixar pada tahun 1978. Awalnya teknik ini hanya digunakan untuk merepresentasikan bidang yang halus, namun belakangan dimanfaatkan bersamaan dengan teknik yang sama dengan seni memahat bidang digital, sehingga memungkinkan seseorang memahat objek 3D dalam bentuk digital grafis. Pada pahat manual, bidang yang dipahat pasti akan berkurang, namun dalam teknik pahat digital ini memungkinkan desainer animasi untuk menambah bidang obyek pahatannya.
Meskipun kelihatannya tehnik ini lebih cepat dibanding nurbs, namun yang perlu diketahui pada tehnik ini, bahwa susunan vertex yang membentuk jaringan bisa jadi tidak serapih tehnik nurbs. Akan terjadi tumpang tindih susunan vertex maupun edge, yang berakibat pada kesulitan kita untuk mengatur pergerakan mimik karakter saat dianimasikan nanti. Mengingat hal tersebut, maka penerapan tehnik sculpting ini lebih cocok digunakan untuk mendesain karakter yang permukaannya tidak beraturan dan tidak menuntut pergerakan yang bervareasi. Misalnya monster atau bahkan tebing jurang.

VIDEO PEMODELAN PRIMITIVE


VIDEO PEMODELAN NURBS

VIDEO PEMODELAN SCULPTING
                                                                                                                                                                     Sumber Video: Youtube.com


QUIZ SOAL


Senin, 06 Februari 2017


Animasi Tradisional


1)     Pengertian Animasi Tradisional
Menurut Ibiz Fernandes animasi definisikan sebagai berikut: “Animation is the process of recording and playing back a sequence of stills to achieve the illusion of continues motion.” Artinya kurang lebih adalah: “Animasi adalah sebuah proses merekam dan memainkan kembali serangkaian gambar statis untuk mendapatkan sebuah ilusi pergerakan.” Berdasarkan arti harfiah, animasi adalah menghidupkan. Yaitu usaha untuk menggerakkan sesuatu yang tidak bisa bergerak sendiri
Tradisional animasi adalah tehnik animasi yang paling umum dikenal sampai saat ini. Dinamakan tradisional karena tehnik animasi inilah yang digunakan pada saat aniamsi pertama kali dikembangkan.Untuk menciptakan ilusi gerakan, setiap gambar harus sedikit berbeda dari yang sebelumnya. Caranya dengan menjiplak gambar yang dibuat animator di kertas transparan yang disebut cels. Kemudian gambarnya diisi dengan cat dalam warna yang berbeda dan juga warna shading yang beda. Nanti gambar karakter yang sudah di gambar di cel, di foto satu persatu dalam filem yang latar belakangnya sudah di cat. Tradisional animasi juga sering disebut cel animation karena tehnik pengerjaannya dilakukan pada celluloid transparent yang sekilas mirip sekali dengan transparansi OHP yang sering kita gunakan. Pada pembuatan animasi tradisional, setiap tahap gerakan digambar satu persatu di atas cel.
Disebut cell animation karena teknik pembuatannya dilakukan pada celluloid transparent. Teknik Celluloid ini merupakan teknik mendasar dalam pembuatan film animasi klasik. Setelah gambar mejadi sebuah rangkaian gerakan maka gambar tersebut akan ditransfer keatas lembaran transparan (plastik) yang tembus pandang/ sel (cell) dan diwarnai oleh Ink and Paint Departement. Setelah selesai film tersebut akan direkam dengan kamera khusus, yaitu multiplane camera didalam ruangan yang serba hitam.
Objek utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.
Teknik animasi ini memanfaatkan serangkaian gambar yang dibuat di atas lembaran plastic tembus pandang, disebut sel.Figur animasi digambar sendiri-sendiri di atas sel untuk tiap perubahan gambar yang bergerak, selain itu ada bagian yang diam, yaitu latar belakang (background), dibuat untuk tiap adegan, digambar memanjang lebih besar daripada lembaran sel.Lembaran sel dan latar diberi lobang pada salah satu sisinya, untuk dudukan standar page pada meja animator sewaktu di gambar, dan meja dudukan sewaktu dipotret.
Sekarang, material film dibuat dari asetat (acetate), bukan celluloid. Potongan animasi dibuat pada sebuah potongan asetat atau sel (cell). Sel animasi biasanya merupakan lembaran-lembaran yang membentuk sebuah frame animasi tunggal. Sel animasi merupakan sel yang terpisah dari lembaran latar belakang dan sebuah sel untuk masing-masing obyek yang bergerak secara mandiri di atas latar belakang. Lembaran-lembaran ini memungkinkan animator untuk memisahkan dan menggambar kembali bagian-bagian gambar yang berubah antara frame yang berurutan. Sebuah frame terdiri dari sel latar belakang dan sel di atasnya.
film animasi tradisional antara lain : Pinocchio, Animal Farm, Akira. Sedangkan film animasi tradisional yang dihasilkan dengan bantuan teknologi komputer antara lain : The Lion King, Beauty and The Beast, Snow White & Seven Dwarf, Cinderella, Aladdin, Bambi, The Flinstone, Tom & Jerry, Sen to Chihiro no Kamikakushi/Spirited Away, Les Triplettes de Belleville.

Sumber: BSE Depdiknas 2014

2)     Jenis Animasi Tradisional
Dalam dunia animasi dikenal dua Jenis animasi yakni Animasi Tradisional (Cell Animasi) dan Animasi Stop Motion. Jenis jenis Animasi Tradisional meliputi:



Zoetrope (180 AD; 1834)



Lentera Ajaib (abad 16)




Thaumatrope (1824) 



Phenakistoscope (1831)



Buku Flip (1868)





Praxinoscope (1877)



Sumber:

Gambar dan Video : Youtube.com


SOAL